Daftar Isi
Materi Teorema Pythagoras Kelas 8
Halo, sahabat Edukasi! Pada kesempatan ini, kita akan membahas materi Teorema Pythagoras yang merupakan salah satu konsep penting dalam matematika kelas 8. Teorema Pythagoras sendiri merupakan sebuah rumus yang sangat penting dalam geometri, dan seringkali digunakan dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan segitiga siku-siku.
Dalam pembahasan materi ini, kita akan membahas beberapa poin penting terkait Teorema Pythagoras, antara lain:
1. Pengertian Teorema Pythagoras
2. Rumus Teorema Pythagoras
3. Cara Menggunakan Teorema Pythagoras
4. Contoh Soal Teorema Pythagoras
5. Kesimpulan
Mari kita bahas satu persatu.
1. Pengertian Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras adalah sebuah rumus yang digunakan untuk menghitung panjang sisi miring suatu segitiga siku-siku. Teorema ini ditemukan oleh ahli matematika Yunani kuno yang bernama Pythagoras. Dalam sebuah segitiga siku-siku, teorema ini menyatakan bahwa jumlah kuadrat dari kedua sisi yang pendek (a dan b) sama dengan kuadrat dari sisi miring (c). Rumus matematika untuk teorema Pythagoras adalah sebagai berikut:
a² + b² = c²
Di mana a dan b mewakili kedua sisi segitiga yang lebih pendek, dan c mewakili sisi miring (hipotenusa) segitiga siku-siku.
2. Rumus Teorema Pythagoras
Rumus Teorema Pythagoras dapat dituliskan sebagai berikut:
a² + b² = c²
Dalam rumus ini, a dan b mewakili panjang sisi-sisi yang membatasi sudut siku-siku, sedangkan c mewakili panjang sisi miring atau hipotenusa.
3. Cara Menggunakan Teorema Pythagoras
Untuk menggunakan Teorema Pythagoras, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi segitiga siku-siku yang akan dihitung panjang sisinya. Pastikan segitiga tersebut mempunyai sudut yang tepat atau siku-siku pada salah satu sudutnya.
2. Tentukan panjang dua sisi yang membatasi sudut siku-siku tersebut. Misalnya, panjang sisi a adalah 5 cm dan panjang sisi b adalah 12 cm.
3. Hitung kuadrat dari masing-masing sisi yang lebih pendek, yaitu a² = 5² = 25 dan b² = 12² = 144.
4. Jumlahkan kedua kuadrat hasil hitungan sebelumnya, yaitu 25 + 144 = 169.
5. Hitung akar kuadrat dari hasil penjumlahan tersebut, yaitu √169 = 13.
6. Sehingga, panjang sisi miring (hipotenusa) dari segitiga siku-siku tersebut adalah 13 cm.
4. Contoh Soal Teorema Pythagoras
Contoh soal pertama:
Sebuah papan kayu membentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi a=6 cm dan panjang sisi b=8 cm. Berapakah panjang sisi miring (hipotenusa) dari segitiga tersebut?
Jawaban:
Diketahui:
a = 6 cm
b = 8 cm
c = ?
Rumus yang digunakan:
a² + b² = c²
6² + 8² = c²
36 + 64 = c²
100 = c²
c = √100 = 10 cm
Jadi, panjang sisi miring (hipotenusa) dari segitiga siku-siku tersebut adalah 10 cm.
Contoh soal kedua:
Sebuah tiang listrik membentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi a=15 m dan panjang sisi c=17 m. Berapakah panjang sisi b?
Jawaban:
Diketahui:
a = 15 m
c = 17 m
b = ?
Rumus yang digunakan:
a² + b² = c²
15² + b² = 17²
225 + b² = 289
b² = 289 – 225
b² = 64
b = √64 = 8 m
Jadi, panjang sisi b adalah 8 m.
5. Kesimpulan
Teorema Pythagoras adalah sebuah rumus yang digunakan dalam matematika untuk menghitung panjang sisi miring suatu segitiga siku-siku. Rumus ini ditemukan oleh Pythagoras, seorang ahli matematika Yunani kuno. Rumus Teorema Pythagoras adalah a² + b² = c², di mana a dan b mewakili kedua sisi segitiga yang lebih pendek, sedangkan c mewakili sisi miring atau hipotenusa. Untuk menggunakan Teorema Pythagoras, kita harus mengidentifikasi segitiga siku-siku yang akan dihitung panjang sisinya, menentukan panjang dua sisi yang membatasi sudut siku-siku tersebut, dan menghitung panjang sisi miring (hipotenusa) dengan menggunakan rumus Teorema Pythagoras.