Contoh Cara Menghitung Laba Kotor

Contoh Cara Menghitung Laba Kotor: Langkah-langkah dan Penjelasan

Bagi seorang pengusaha atau pemilik bisnis, menghitung laba kotor adalah hal yang penting untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan dari bisnis tersebut. Laba kotor merupakan selisih antara total pendapatan dan biaya produksi atau operasional. Dalam artikel ini, kami akan membahas Contoh Cara Menghitung Laba Kotor beserta penjelasan dan langkah-langkahnya. Yuk, simak!

Langkah-langkah Menghitung Laba Kotor

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung laba kotor:

Hitung total pendapatan

Total pendapatan adalah jumlah uang yang diterima dari penjualan produk atau jasa. Misalnya, sebuah toko online menjual 100 unit produk seharga Rp100.000,- per unit. Maka, total pendapatan yang dihasilkan adalah Rp10.000.000,-.

Hitung total biaya produksi atau operasional

Total biaya produksi atau operasional adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memproduksi atau menjalankan bisnis. Biaya tersebut dapat meliputi biaya bahan baku, gaji karyawan, biaya sewa tempat, listrik, air, dan sebagainya. Misalnya, biaya produksi sebuah produk adalah Rp50.000,- per unit dan toko online tersebut memproduksi 100 unit produk. Maka, total biaya produksi yang dikeluarkan adalah Rp5.000.000,-.

Hitung laba kotor

Laba kotor dapat dihitung dengan mengurangi total biaya produksi atau operasional dari total pendapatan. Dalam contoh ini, laba kotor yang dihasilkan adalah:

Laba Kotor = Total Pendapatan – Total Biaya Produksi

Laba Kotor = Rp10.000.000,- – Rp5.000.000,- = Rp5.000.000,-

Artinya, toko online tersebut mendapatkan laba kotor sebesar Rp5.000.000,- dari penjualan 100 unit produk dengan harga Rp100.000,- per unit dan biaya produksi Rp50.000,- per unit.

Contoh Cara Menghitung Laba Kotor

Berikut adalah contoh-contoh lain cara menghitung laba kotor:

Contoh 1:

Sebuah restoran menghasilkan pendapatan sebesar Rp50.000.000,- dalam satu bulan. Total biaya operasional restoran adalah Rp40.000.000,-. Berapa laba kotor yang didapatkan restoran tersebut?

Laba Kotor = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional

Laba Kotor = Rp50.000.000,- – Rp40.000.000,- = Rp10.000.000,-

Restoran tersebut mendapatkan laba kotor sebesar Rp10.000.000,- dalam satu bulan.

Contoh 2:

Sebuah perusahaan fashion menjual 500 unit produk seharga Rp500.000,- per unit. Biaya produksi per unit adalah Rp400.000,-. Berapa laba kotor yang didapatkan perusahaan fashion tersebut?

Laba Kotor = Total Pendapatan – Total Biaya Produksi

Laba Kotor = (500 x Rp500.000,-) – (500 x Rp400.000,-) = Rp50.000.000,- – Rp200.000.000,- = Rp30.000.000,-

Perusahaan fashion tersebut mendapatkan laba kotor sebesar Rp30.000.000,- dari penjualan 500 unit produk dengan harga Rp500.000,- per unit dan biaya produksi Rp400.000,- per unit.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa menghitung laba kotor adalah hal yang penting bagi pengusaha atau pemilik bisnis untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan dari bisnis tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung laba kotor adalah dengan menghitung total pendapatan, total biaya produksi atau operasional, dan mengurangi total biaya produksi atau operasional dari total pendapatan. Contoh cara menghitung laba kotor dapat dilakukan pada berbagai jenis bisnis, baik itu restoran, toko online, atau perusahaan fashion.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu dalam menghitung laba kotor bisnis Anda. Terima kasih telah membaca artikel Contoh Cara Menghitung Laba Kotor ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.