Contoh Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

Contoh Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli barang yang dijual. HPP mempengaruhi keuntungan bersih perusahaan dan sangat penting dalam menentukan harga jual yang tepat. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh cara menghitung HPP.

Metode FIFO

Metode FIFO (First In First Out) adalah metode yang digunakan untuk menghitung HPP di mana asumsi bahwa barang-barang yang masuk pertama kali ke dalam gudang dikeluarkan terlebih dahulu. Berikut adalah contoh perhitungan HPP dengan metode ini.

Contoh:

Barang A dibeli pada bulan Januari sebanyak 500 unit dengan harga Rp1000/unit.

Barang A dibeli kembali pada bulan Februari sebanyak 1000 unit dengan harga Rp1200/unit.

Barang A dijual sebanyak 800 unit pada bulan Maret dengan harga jual Rp1500/unit.

Langkah-langkah:

Hitung jumlah barang yang tersedia dalam gudang sebelum penjualan: 500 + 1000 = 1500 unit.
Hitung harga per unit barang yang tersedia: (500 x 1000) + (1000 x 1200) / 1500 = Rp1133,33/unit.
Hitung HPP dari barang yang dijual: 800 x Rp1133,33 = Rp906,67.
Hitung laba kotor: 800 x (Rp1500 – Rp1133,33) = Rp293,33.

Metode LIFO

Metode LIFO (Last In First Out) adalah metode yang digunakan untuk menghitung HPP di mana asumsi bahwa barang-barang yang terakhir masuk ke dalam gudang dikeluarkan terlebih dahulu. Berikut adalah contoh perhitungan HPP dengan metode ini.

Contoh:

Barang A dibeli pada bulan Januari sebanyak 500 unit dengan harga Rp1000/unit.

Barang A dibeli kembali pada bulan Februari sebanyak 1000 unit dengan harga Rp1200/unit.

Barang A dijual sebanyak 800 unit pada bulan Maret dengan harga jual Rp1500/unit.

Langkah-langkah:

Hitung jumlah barang yang tersedia dalam gudang sebelum penjualan: 500 + 1000 = 1500 unit.
Hitung harga per unit barang yang tersedia: (500 x 1000) + (1000 x 1200) / 1500 = Rp1133,33/unit.
Hitung HPP dari barang yang dijual: 800 x Rp1200 = Rp960.000.
Hitung laba kotor: 800 x (Rp1500 – Rp1200) = Rp240.000.

Metode Rata-Rata

Metode Rata-Rata adalah metode yang digunakan untuk menghitung HPP dengan menghitung rata-rata harga per unit barang yang tersedia dalam gudang. Berikut adalah contoh perhitungan HPP dengan metode ini.

Contoh:

Barang A dibeli pada bulan Januari sebanyak 500 unit dengan harga Rp1000/unit.

Barang A dibeli kembali pada bulan Februari sebanyak 1000 unit dengan harga Rp1200/unit.

Barang A dijual sebanyak 800 unit pada bulan Maret dengan harga jual Rp1500/unit.

Langkah-langkah:

Hitung jumlah barang yang tersedia dalam gudang sebelum penjualan: 500 + 1000 = 1500 unit.
Hitung harga per unit barang yang tersedia: (500 x 1000) + (1000 x 1200) / 1500 = Rp1133,33/unit.
Hitung HPP dari barang yang dijual: 800 x Rp1133,33 = Rp906,67.
Hitung laba kotor: 800 x (Rp1500 – Rp1133,33) = Rp293,33.

Kesimpulan

Dalam menghitung HPP, penting untuk memilih metode perhitungan yang sesuai dengan jenis bisnis dan persediaan barang yang dimiliki. Metode FIFO, LIFO, dan Rata-Rata adalah beberapa contoh metode yang umum digunakan. Dalam proses perhitungan, pastikan untuk menghitung dengan cermat dan teliti untuk mendapatkan jumlah HPP yang akurat.

Terima kasih telah membaca artikel Contoh Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.