Cara Menghitung Thr Karyawan Pabrik

Cara Menghitung THR Karyawan Pabrik

Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan salah satu hak karyawan yang dijamin oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan. THR sendiri diberikan sebagai bentuk apresiasi perusahaan terhadap karyawan yang telah bekerja keras selama satu tahun penuh. Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung THR karyawan pabrik.

1. Menentukan Besaran THR

Besaran THR yang diterima oleh karyawan pabrik biasanya diatur oleh perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Namun, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang, besaran THR minimal yang harus diberikan adalah 1 bulan gaji.

Jadi, untuk menghitung besaran THR, perlu diketahui terlebih dahulu berapa gaji bulanan karyawan yang bersangkutan. Misalnya, jika gaji bulanan seorang karyawan pabrik adalah Rp 5.000.000, maka besaran THR minimal yang harus diberikan adalah Rp 5.000.000.

2. Mempertimbangkan Masa Kerja

Perusahaan juga dapat memberikan besaran THR yang lebih dari satu bulan gaji, tergantung pada masa kerja karyawan. Semakin lama karyawan bekerja di perusahaan, semakin besar juga besaran THR yang diberikan. Biasanya, perusahaan menggunakan rumus persentase dari gaji bulanan untuk menentukan besaran THR karyawan.

Contohnya, perusahaan X memberikan THR sebesar:

1 bulan gaji untuk karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun
1,5 bulan gaji untuk karyawan dengan masa kerja 1-3 tahun
2 bulan gaji untuk karyawan dengan masa kerja lebih dari 3 tahun

Berapakah besaran THR yang akan diterima oleh seorang karyawan pabrik dengan masa kerja 2 tahun dan gaji bulanan Rp 5.000.000?

THR yang akan diterima oleh karyawan tersebut adalah:

(1,5 x 5.000.000) = Rp 7.500.000.

3. Menghitung THR Berdasarkan Faktor Lainnya

Selain masa kerja, perusahaan juga dapat menentukan besaran THR karyawan berdasarkan faktor lainnya seperti golongan atau jabatan karyawan. Pada perusahaan tertentu, karyawan yang memiliki jabatan lebih tinggi atau golongan lebih tinggi, biasanya akan mendapatkan besaran THR yang lebih besar.

Perusahaan dapat menentukan besaran THR berdasarkan golongan atau jabatan dengan cara menentukan persentase dari gaji bulanan. Misalnya, perusahaan X memberikan THR sebesar:

1,5 bulan gaji untuk karyawan dengan jabatan staf
2 bulan gaji untuk karyawan dengan jabatan supervisor
2,5 bulan gaji untuk karyawan dengan jabatan manager

Berapakah besaran THR yang akan diterima oleh seorang karyawan pabrik dengan jabatan supervisor dan gaji bulanan Rp 7.000.000?

THR yang akan diterima oleh karyawan tersebut adalah:

(2 x 7.000.000) = Rp 14.000.000.

4. Pengaturan Pembayaran THR

Setelah besaran THR ditentukan, perusahaan harus menentukan kapan dan bagaimana cara pembayaran THR dilakukan. Ada dua jenis pengaturan pembayaran THR, yaitu :

Pembayaran satu kali sebelum Hari Raya
Pembayaran dua kali, yaitu sebelum dan sesudah Hari Raya

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang, pembayaran THR minimal dilakukan satu kali sebelum Hari Raya. Namun, perusahaan dapat memberikan pembayaran dua kali jika ingin memberikan bonus tambahan atau sebagai bentuk kebijakan perusahaan.

Kesimpulan

Demikianlah cara menghitung THR karyawan pabrik. Besaran THR yang diterima oleh karyawan biasanya diatur oleh perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Namun, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang, besaran THR minimal yang harus diberikan adalah 1 bulan gaji. Selain itu, perusahaan juga dapat menentukan besaran THR berdasarkan masa kerja, golongan, dan jabatan karyawan.

Setelah besaran THR ditentukan, perusahaan harus menentukan kapan dan bagaimana cara pembayaran THR dilakukan. Ada dua jenis pengaturan pembayaran THR, yaitu pembayaran satu kali sebelum Hari Raya dan pembayaran dua kali, yaitu sebelum dan sesudah Hari Raya.

Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.