Cara Menghitung Tabel Amortisasi Obligasi

Cara Menghitung Tabel Amortisasi Obligasi

Pendahuluan

Obligasi adalah salah satu jenis investasi yang cukup populer di kalangan masyarakat. Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mengumpulkan dana dari investor. Obligasi memiliki nilai nominal atau par value yang harus dibayar kembali kepada investor pada saat jatuh tempo. Selain itu, obligasi juga memberikan imbal hasil atau kupon yang dibayarkan secara berkala.

Namun, ketika kita membeli obligasi, kita harus memperhatikan bagaimana cara menghitung tabel amortisasi obligasi. Tabel amortisasi obligasi merupakan tabel yang digunakan untuk menghitung nilai sisa atau outstanding balance dari obligasi setiap tahunnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung tabel amortisasi obligasi.

Cara Menghitung Tabel Amortisasi Obligasi

Langkah-langkah dalam menghitung tabel amortisasi obligasi adalah sebagai berikut:

1. Tentukan nilai nominal atau par value dari obligasi.

2. Tentukan tingkat bunga atau coupon rate dari obligasi.

3. Tentukan jangka waktu atau tenor dari obligasi.

4. Tentukan nilai pasar atau market value dari obligasi saat ini.

5. Hitung nilai kupon atau interest payment yang akan diterima setiap tahunnya. Nilai kupon dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal obligasi dengan tingkat bunga atau coupon rate.

Contoh:

Nilai nominal obligasi = Rp 1.000.000,-

Tingkat bunga obligasi = 10%

Nilai kupon = Rp 1.000.000,- x 10% = Rp 100.000,-

6. Hitung nilai principal payment yang harus dibayarkan pada saat jatuh tempo obligasi. Nilai principal payment dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal obligasi dengan 1.

Contoh:

Nilai nominal obligasi = Rp 1.000.000,-

Nilai principal payment = Rp 1.000.000,- x 1 = Rp 1.000.000,-

7. Hitung nilai sisa atau outstanding balance dari obligasi setiap tahunnya.

a. Hitung nilai pembayaran bunga atau interest payment setiap tahunnya.

Contoh:

Nilai nominal obligasi = Rp 1.000.000,-

Tingkat bunga obligasi = 10%

Nilai kupon = Rp 1.000.000,- x 10% = Rp 100.000,-

b. Hitung nilai pembayaran principal payment setiap tahunnya.

Contoh:

Nilai nominal obligasi = Rp 1.000.000,-

Nilai principal payment = Rp 1.000.000,- x 1 = Rp 1.000.000,-

c. Hitung nilai sisa atau outstanding balance dari obligasi setiap tahunnya.

Contoh:

Tahun ke-1:

Outstanding balance = nilai nominal obligasi – nilai principal payment

Outstanding balance = Rp 1.000.000,- – Rp 1.000.000,-

Outstanding balance = Rp 0,-

Tahun ke-2:

Outstanding balance = outstanding balance tahun ke-1 – (nilai kupon – pembayaran bunga)

Outstanding balance = Rp 0,- – (Rp 100.000,- – Rp 0,-)

Outstanding balance = Rp 0,-

Tahun ke-3:

Outstanding balance = outstanding balance tahun ke-2 – (nilai kupon – pembayaran bunga)

Outstanding balance = Rp 0,- – (Rp 100.000,- – Rp 0,-)

Outstanding balance = Rp 0,-

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang cara menghitung tabel amortisasi obligasi. Tabel amortisasi obligasi merupakan tabel yang digunakan untuk menghitung nilai sisa atau outstanding balance dari obligasi setiap tahunnya. Dalam menghitung tabel amortisasi obligasi, diperlukan beberapa langkah seperti menentukan nilai nominal, tingkat bunga, jangka waktu, nilai pasar, nilai kupon, nilai principal payment, dan nilai sisa atau outstanding balance dari obligasi setiap tahunnya. Dengan memahami cara menghitung tabel amortisasi obligasi, kita dapat memperkirakan besarnya pengembalian investasi yang akan diperoleh dari obligasi yang kita miliki.

Terima kasih untuk telah membaca artikel Cara Menghitung Tabel Amortisasi Obligasi ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.