Cara Menghitung Roi Dan Bep

Cara Menghitung ROI dan BEP

Pendahuluan

ROI (Return on Investment) adalah rasio keuntungan bersih yang dihasilkan oleh suatu investasi terhadap biaya investasi tersebut. ROI biasanya dihitung dalam persentase dan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas suatu investasi. Sedangkan BEP (Break Even Point) adalah titik di mana pendapatan sama dengan biaya, atau di mana perusahaan tidak mengalami kerugian atau keuntungan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang cara menghitung ROI dan BEP. Kita akan membahas langkah-langkah yang digunakan dalam proses tersebut.

Langkah-langkah Menghitung ROI

Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menghitung ROI:

Langkah 1: Hitung keuntungan bersih

Keuntungan bersih adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Misalnya, jika sebuah perusahaan memperoleh pendapatan sebesar Rp 10.000.000 dan biaya operasionalnya sebesar Rp 8.000.000, maka keuntungan bersihnya adalah Rp 2.000.000.

Langkah 2: Hitung biaya investasi

Biaya investasi adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk investasi. Misalnya, jika sebuah perusahaan menginvestasikan Rp 5.000.000 untuk membeli peralatan baru, maka biaya investasinya adalah Rp 5.000.000.

Langkah 3: Hitung ROI

Setelah mengetahui keuntungan bersih dan biaya investasi, kita dapat menghitung ROI dengan rumus sebagai berikut:

ROI = (Keuntungan Bersih / Biaya Investasi) x 100%

Dalam contoh di atas, ROI-nya adalah:

ROI = (Rp 2.000.000 / Rp 5.000.000) x 100% = 40%

Artinya, perusahaan tersebut memperoleh keuntungan sebesar 40% dari investasinya.

Langkah-langkah Menghitung BEP

Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menghitung BEP:

Langkah 1: Hitung total biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi atau penjualan berubah. Misalnya, biaya sewa, gaji karyawan tetap, dan biaya administrasi. Hitunglah total biaya tetap dalam satu periode.

Langkah 2: Hitung kontribusi margin per unit

Kontribusi margin adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit. Misalnya, jika harga jual per unit adalah Rp 10.000 dan biaya variabel per unit adalah Rp 5.000, maka kontribusi margin per unitnya adalah Rp 5.000.

Langkah 3: Hitung titik impas

Titik impas adalah titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, atau di mana perusahaan tidak mengalami kerugian atau keuntungan. Titik impas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

BEP = Total Biaya Tetap / Kontribusi Margin Per Unit

Dalam contoh di atas, jika total biaya tetapnya adalah Rp 10.000.000 dan kontribusi margin per unitnya adalah Rp 5.000, maka titik impasnya adalah:

BEP = Rp 10.000.000 / Rp 5.000 = 2.000 unit

Artinya, perusahaan harus menjual minimal 2.000 unit untuk mencapai titik impas.

Kesimpulan

Menghitung ROI dan BEP adalah hal yang penting dalam mengevaluasi keefektifan suatu investasi atau usaha. ROI digunakan untuk menghitung keuntungan bersih yang dihasilkan oleh suatu investasi terhadap biaya investasi tersebut. Sedangkan BEP digunakan untuk mengetahui berapa minimal unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas atau saat perusahaan tidak mengalami kerugian atau keuntungan.

Dalam menghitung ROI dan BEP, kita perlu melakukan langkah-langkah yang benar agar hasilnya akurat dan dapat digunakan sebagai panduan dalam mengambil keputusan. Dengan mengetahui ROI dan BEP, kita dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola investasi atau usaha kita.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung ROI dan BEP ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.