Cara Menghitung Rasio Likuiditas Solvabilitas Aktivitas Dan Profitabilitas

Cara Menghitung Rasio Likuiditas Solvabilitas Aktivitas Dan Profitabilitas

Dalam dunia bisnis, perhitungan rasio keuangan menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Rasio keuangan adalah perbandingan antara satu angka keuangan dengan angka keuangan lainnya yang dapat membantu Anda dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Rasio keuangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Berikut adalah rumus untuk menghitung rasio likuiditas:

Rasio lancar = aktiva lancar / kewajiban lancar

Contoh:

Jumlah aktiva lancar perusahaan adalah Rp 100 juta dan jumlah kewajiban lancar perusahaan adalah Rp 75 juta.

Rasio lancar = Rp 100 juta / Rp 75 juta = 1,33

Artinya, perusahaan memiliki kemampuan membayar kewajiban jangka pendek sebanyak 1,33 kali.

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya. Berikut adalah rumus untuk menghitung rasio solvabilitas:

Rasio solvabilitas = (aktiva lancar + aktiva tetap) / kewajiban jangka panjang

Contoh:

Jumlah aktiva lancar perusahaan adalah Rp 100 juta, jumlah aktiva tetap perusahaan adalah Rp 200 juta, dan jumlah kewajiban jangka panjang perusahaan adalah Rp 150 juta.

Rasio solvabilitas = (Rp 100 juta + Rp 200 juta) / Rp 150 juta = 2

Artinya, perusahaan memiliki kemampuan membayar kewajiban jangka panjang sebanyak 2 kali.

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya untuk menghasilkan penjualan. Berikut adalah rumus untuk menghitung rasio aktivitas:

Rasio omzet = penjualan / total aktiva

Contoh:

Jumlah penjualan perusahaan adalah Rp 500 juta dan jumlah total aktiva perusahaan adalah Rp 1 miliar.

Rasio omzet = Rp 500 juta / Rp 1 miliar = 0,5

Artinya, perusahaan mampu menghasilkan Rp 0,5 penjualan untuk setiap Rp 1 aktiva yang dimiliki.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualan. Berikut adalah rumus untuk menghitung rasio profitabilitas:

Rasio laba bersih = laba bersih / penjualan

Contoh:

Jumlah laba bersih perusahaan adalah Rp 100 juta dan jumlah penjualan perusahaan adalah Rp 500 juta.

Rasio laba bersih = Rp 100 juta / Rp 500 juta = 0,2

Artinya, perusahaan memperoleh keuntungan sebesar 20% dari penjualan yang dilakukan.

Kesimpulan

Dalam bisnis, perhitungan rasio keuangan menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Rasio keuangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Masing-masing jenis rasio keuangan dapat memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan. Cara menghitung rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas cukup mudah dilakukan, dan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bisnis.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Rasio Likuiditas Solvabilitas Aktivitas Dan Profitabilitas ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.