Cara Menghitung Pph Terutang Badan

Cara Menghitung Pph Terutang Badan

Perhitungan pajak merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan bisnis atau kegiatan ekonomi lainnya. Salah satu jenis pajak yang harus dibayarkan adalah Pajak Penghasilan (PPh). PPh terutang badan adalah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan atau badan usaha atas penghasilannya. Pada artikel ini, kita akan membahas cara menghitung PPh terutang badan dengan lebih mendalam.

Langkah-langkah Menghitung PPh Terutang Badan

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menghitung PPh terutang badan. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

Menghitung Penghasilan Bruto

Langkah pertama dalam menghitung PPh terutang badan adalah dengan menghitung penghasilan bruto badan usaha. Penghasilan bruto badan usaha ini merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diperoleh badan usaha dalam satu tahun. Penghasilan bruto dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan yang diperoleh badan usaha dalam satu tahun.

Menghitung Pengurang-Pengurang Pajak

Selanjutnya, kita perlu menghitung pengurang-pengurang pajak. Pengurang-pengurang pajak adalah komponen pendapatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk menentukan penghasilan netto. Pengurang-pengurang pajak meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh badan usaha dalam menghasilkan pendapatan tersebut, seperti biaya operasional, biaya gaji karyawan, dan biaya lainnya.

Menghitung Penghasilan Netto

Setelah menghitung penghasilan bruto dan pengurang-pengurang pajak, kita dapat menghitung penghasilan netto. Penghasilan netto adalah jumlah penghasilan bruto dikurangi pengurang-pengurang pajak.

Menghitung PPh Terutang

Langkah terakhir dalam menghitung PPh terutang badan adalah dengan menghitung jumlah pajak yang harus dibayarkan. PPh terutang badan dihitung dengan cara mengalikan penghasilan netto dengan tarif pajak yang berlaku. Tarif pajak yang berlaku untuk badan usaha pada tahun 2021 adalah 22%.

Jadi, rumus untuk menghitung PPh terutang badan adalah sebagai berikut:

PPh Terutang Badan = Penghasilan Netto x 22%

Contoh Perhitungan PPh Terutang Badan

Untuk memperjelas langkah-langkah di atas, berikut ini adalah contoh perhitungan PPh terutang badan:

Badan usaha XYZ memiliki penghasilan bruto sebesar Rp 1.000.000.000 dalam satu tahun. Biaya-biaya operasional yang dikeluarkan badan usaha selama tahun tersebut mencapai Rp 500.000.000. Maka, penghasilan netto badan usaha adalah:

Penghasilan Netto = Penghasilan Bruto – Biaya-Biaya Operasional

Penghasilan Netto = Rp 1.000.000.000 – Rp 500.000.000 = Rp 500.000.000

Dengan penghasilan netto sebesar Rp 500.000.000, maka PPh terutang badan yang harus dibayarkan adalah:

PPh Terutang Badan = Penghasilan Netto x 22%

PPh Terutang Badan = Rp 500.000.000 x 22% = Rp 110.000.000

Jadi, badan usaha XYZ harus membayar PPh terutang badan sebesar Rp 110.000.000.

Kesimpulan

Menghitung PPh terutang badan merupakan langkah penting dalam menjalankan bisnis atau kegiatan ekonomi lainnya. Dengan mengetahui cara menghitung PPh terutang badan, perusahaan atau badan usaha dapat memastikan bahwa mereka membayar pajak dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk menghitung PPh terutang badan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu menghitung penghasilan bruto, menghitung pengurang-pengurang pajak, menghitung penghasilan netto, dan menghitung PPh terutang badan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Pph Terutang Badan ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.