Cara Menghitung Pph 21 Gaji Dan Thr

Cara Menghitung Pph 21 Gaji Dan Thr

Pengertian Pph 21

Pajak Penghasilan (Pph) 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh pegawai dari penghasilan yang diterima setiap bulan. Pph 21 juga dikenakan pada Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterima oleh karyawan pada setiap bulan Ramadan atau menjelang Hari Raya.

Pajak Penghasilan (Pph) 21 diatur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Tata Cara Perhitungan, Pelaporan, dan Pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan Berupa Gaji dan/atau Upah dan Penghasilan lain yang sejenis dengan Gaji dan/atau Upah.

Cara Menghitung Pph 21 Gaji dan THR

Cara menghitung Pph 21 gaji dan THR adalah sebagai berikut:

1. Tentukan penghasilan bruto

Pertama-tama, tentukan penghasilan bruto yang diterima oleh karyawan. Penghasilan bruto adalah jumlah penghasilan sebelum dipotong pajak dan biaya-biaya yang harus dipotong dari gaji karyawan.

Contoh:

Penghasilan bruto bulan Januari adalah Rp 7.000.000,-

Penghasilan bruto bulan Februari adalah Rp 7.500.000,-

2. Kurangi tunjangan yang tidak dikenakan pajak

Tunjangan yang tidak dikenakan pajak adalah tunjangan yang diatur dalam peraturan perpajakan sebagai tunjangan yang tidak dikenakan pajak. Tunjangan yang tidak dikenakan pajak antara lain tunjangan BPJS, jaminan pensiun, asuransi kesehatan, dan lain sebagainya.

Contoh:

Tunjangan BPJS bulan Januari adalah Rp 500.000,-

Tunjangan BPJS bulan Februari adalah Rp 600.000,-

3. Hitung penghasilan yang dikenakan pajak

Penghasilan yang dikenakan pajak adalah penghasilan bruto dikurangi tunjangan yang tidak dikenakan pajak.

TRENDING:  Cara Menghitung Pph 21 Gaji

Contoh:

Penghasilan yang dikenakan pajak bulan Januari adalah Rp 6.500.000,-

Penghasilan yang dikenakan pajak bulan Februari adalah Rp 6.900.000,-

4. Hitung jumlah potongan Pph 21

Setelah menghitung penghasilan yang dikenakan pajak, selanjutnya hitung potongan Pph 21 dengan menggunakan tarif sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36 Tahun 2012.

Contoh:

Tarif Pph 21 bulan Januari adalah 5%, maka potongan Pph 21 adalah Rp 325.000,-

Tarif Pph 21 bulan Februari adalah 5%, maka potongan Pph 21 adalah Rp 345.000,-

5. Hitung total penghasilan bersih

Total penghasilan bersih adalah penghasilan bruto dikurangi tunjangan yang tidak dikenakan pajak, dikurangi potongan Pph 21.

Contoh:

Total penghasilan bersih bulan Januari adalah Rp 6.175.000,-

Total penghasilan bersih bulan Februari adalah Rp 6.555.000,-

Kesimpulan

Cara menghitung Pph 21 gaji dan THR sangat penting untuk dipahami agar karyawan dapat mengetahui berapa besar potongan pajak yang harus dibayar setiap bulan. Proses menghitung Pph 21 gaji dan THR meliputi menentukan penghasilan bruto, mengurangi tunjangan yang tidak dikenakan pajak, menghitung penghasilan yang dikenakan pajak, menghitung jumlah potongan Pph 21, dan menghitung total penghasilan bersih.

Dengan memahami cara menghitung Pph 21 gaji dan THR, karyawan dapat menghindari kesalahan dalam pembayaran pajak sehingga terhindar dari sanksi perpajakan yang dapat merugikan secara finansial. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca, terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Pph 21 Gaji Dan Thr ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.