Cara Menghitung Pph 21 Direktur

Cara Menghitung Pph 21 Direktur

Pendahuluan

Pajak Penghasilan atau yang lebih dikenal dengan PPh 21 adalah pajak yang harus dibayar oleh setiap orang yang menerima penghasilan. Hal ini juga berlaku untuk seorang direktur. Namun, cara menghitung PPh 21 bagi seorang direktur memiliki perbedaan dengan karyawan biasa. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara menghitung PPh 21 untuk seorang direktur.

Langkah-Langkah Menghitung PPh 21 Direktur

1. Menentukan penghasilan bruto
Penghasilan bruto direktur merupakan penghasilan yang diterima sebelum potongan pajak. Penghasilan bruto ini dapat berasal dari gaji, tunjangan, bonus, dan lain sebagainya. Jumlah penghasilan bruto direktur dapat diperoleh dari slip gaji atau surat keputusan rapat direksi.

2. Menentukan penghasilan netto
Penghasilan netto direktur merupakan penghasilan yang sudah dipotong pajak. Penghasilan netto ini didapatkan dengan mengurangi penghasilan bruto dengan potongan-potongan pajak seperti BPJS, pajak penghasilan, dan lain sebagainya.

3. Menentukan besaran PPh 21
Besaran PPh 21 ditentukan berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Tarif pajak untuk penghasilan tahun 2021 adalah sebagai berikut:

– 0% untuk penghasilan di bawah Rp 50 juta per tahun
– 5% untuk penghasilan antara Rp 50 juta hingga Rp 250 juta per tahun
– 15% untuk penghasilan antara Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per tahun
– 25% untuk penghasilan antara Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar per tahun
– 30% untuk penghasilan di atas Rp 1 miliar per tahun

Sebagai contoh, jika penghasilan netto direktur sebesar Rp 400 juta per tahun, maka besaran PPh 21 yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut:
– 5% x (Rp 400 juta – Rp 250 juta) = Rp 7,5 juta
– 15% x (Rp 250 juta – Rp 50 juta) = Rp 30 juta
– Total PPh 21 = Rp 7,5 juta + Rp 30 juta = Rp 37,5 juta

4. Melakukan pemotongan PPh 21
Pemotongan PPh 21 dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
– Pemotongan PPh 21 secara bulanan, yaitu dengan memotong PPh 21 dari penghasilan bruto sebelum dibayarkan ke direktur. Besaran PPh 21 yang sudah dipotong selanjutnya disetor ke kas negara melalui bank.
– Pemotongan PPh 21 secara tahunan, yaitu dengan melakukan pelaporan dan pembayaran PPh 21 setiap tahun. Besaran PPh 21 yang harus dibayar pada saat pelaporan merupakan hasil pengurangan antara PPh 21 yang sudah dipotong dengan besaran PPh 21 yang seharusnya dibayar.

Kesimpulan

Dalam menghitung PPh 21 untuk seorang direktur, terdapat beberapa langkah penting yang harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut adalah menentukan penghasilan bruto, menentukan penghasilan netto, menentukan besaran PPh 21, dan melakukan pemotongan PPh 21. Dengan memahami cara menghitung PPh 21 direktur ini, seorang direktur dapat memastikan bahwa pajak yang harus dibayarkan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Pph 21 Direktur ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.