Cara Menghitung Perbandingan Kompresi Motor

Cara Menghitung Perbandingan Kompresi Motor

Pengertian Perbandingan Kompresi Motor

Perbandingan kompresi motor adalah rasio antara volume ruang bakar pada saat piston berada pada titik mati atas (TMA) dan volume ruang bakar pada saat piston berada pada titik mati bawah (TMB). Perbandingan kompresi motor sangat penting untuk menentukan performa dan efisiensi mesin.

Langkah-langkah Menghitung Perbandingan Kompresi Motor

Berikut adalah langkah-langkah menghitung perbandingan kompresi motor:

1. Pertama, pastikan mesin dalam kondisi mati dan suhu mesin telah mencapai suhu normal operasi.

2. Kemudian, lepas tutup oli mesin dan lepaskan juga busi pada salah satu silinder.

3. Setelah itu, masukkan pengukur tekanan ke dalam lubang busi dan pastikan pengukur tekanan terpasang dengan rapat.

4. Selanjutnya, tekan pedal gas hingga mesin mencapai putaran tertinggi selama beberapa detik. Pastikan pengukur tekanan telah mencatat tekanan maksimal pada silinder tersebut.

5. Lakukan langkah 3 dan 4 pada silinder lainnya hingga semua silinder telah diukur.

6. Catat hasil pengukuran tekanan pada setiap silinder.

7. Hitung volume ruang bakar dengan menggunakan rumus:

Volume ruang bakar = (3,14 x r² x stroke) / 4

r: jari-jari silinder
stroke: jarak piston dari TMA ke TMB

8. Hitung perbandingan kompresi dengan menggunakan rumus:

Perbandingan kompresi = (volume ruang bakar + volume kepala piston + volume kamar bakar) / volume ruang bakar

Volume kepala piston: volume yang terdiri dari bagian atas piston hingga bagian bawah katup
Volume kamar bakar: volume yang terbentuk oleh kepala silinder dan pengaturan katup

TRENDING:  Cara Menghitung Rasio Kompresi Motor 4 Tak

9. Ulangi langkah 7 dan 8 pada setiap silinder dan catat hasil perbandingan kompresi pada setiap silinder.

Contoh Perhitungan Perbandingan Kompresi Motor

Misalnya, pada mesin 4-silinder dengan jari-jari silinder 2,5 cm dan stroke 10 cm. Pengukuran tekanan pada setiap silinder adalah sebagai berikut:

– Silinder 1: 7,5 bar
– Silinder 2: 7,2 bar
– Silinder 3: 7,4 bar
– Silinder 4: 7,3 bar

Maka, volume ruang bakar pada setiap silinder adalah sebagai berikut:

– Silinder 1: (3,14 x 2,5² x 10) / 4 = 49,1 cm³
– Silinder 2: (3,14 x 2,5² x 10) / 4 = 49,1 cm³
– Silinder 3: (3,14 x 2,5² x 10) / 4 = 49,1 cm³
– Silinder 4: (3,14 x 2,5² x 10) / 4 = 49,1 cm³

Sedangkan, volume kepala piston dan volume kamar bakar pada mesin tersebut adalah 8 cm³ dan 18 cm³. Maka, perbandingan kompresi pada setiap silinder adalah sebagai berikut:

– Silinder 1: (49,1 + 8 + 18) / 49,1 = 2,49:1
– Silinder 2: (49,1 + 8 + 18) / 49,1 = 2,49:1
– Silinder 3: (49,1 + 8 + 18) / 49,1 = 2,49:1
– Silinder 4: (49,1 + 8 + 18) / 49,1 = 2,49:1

Kesimpulan

Perbandingan kompresi motor adalah rasio antara volume ruang bakar pada saat piston berada pada titik mati atas dan volume ruang bakar pada saat piston berada pada titik mati bawah. Langkah-langkah untuk menghitung perbandingan kompresi adalah dengan mengukur tekanan pada setiap silinder, menghitung volume ruang bakar pada setiap silinder, menghitung volume kepala piston dan volume kamar bakar, dan menghitung perbandingan kompresi. Dengan mengetahui perbandingan kompresi pada mesin, kita dapat menentukan performa dan efisiensi mesin tersebut.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Perbandingan Kompresi Motor ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.

TRENDING:  Cara Menghitung Rasio Kompresi Motor 4 Tak