Cara Menghitung Pemberian Obat Injeksi

Cara Menghitung Pemberian Obat Injeksi

Terkadang, pemberian obat melalui injeksi menjadi salah satu cara penanganan suatu penyakit. Namun, perlu diketahui bahwa pemberian obat melalui injeksi harus dilakukan dengan benar dan tepat jumlahnya. Salah sedikit saja, bisa berakibat fatal bagi pasien yang menerima injeksi tersebut.

Untuk itu, perlu adanya pemahaman yang komprehensif bagi tenaga medis dalam menghitung pemberian obat injeksi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam proses tersebut:

Langkah 1: Menentukan Dosis Obat

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan dosis obat yang akan diberikan kepada pasien. Dosis obat ini biasanya sudah tertera di resep dokter. Namun, perlu diketahui bahwa dosis obat yang diberikan secara injeksi bisa berbeda dengan dosis obat yang diberikan secara oral (diminum).

Sebelum memberikan injeksi, pastikan dosis obat yang ditentukan sudah benar sesuai dengan kebutuhan pasien. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari overdosis atau underdosis pada pasien.

Langkah 2: Mengetahui Konsentrasi Obat

Selanjutnya, perlu diketahui konsentrasi obat yang ada dalam vial atau ampul. Konsentrasi obat ini biasanya tertera pada kemasan obat atau pada informasi yang disediakan oleh produsen obat. Konsentrasi obat ini dinyatakan dalam satuan milligram per mililiter (mg/mL).

Contohnya, jika konsentrasi obat adalah 100 mg/mL dan dosis obat yang dibutuhkan adalah 500 mg, maka volume obat yang harus diambil adalah:

500 mg / 100 mg/mL = 5 mL

Artinya, untuk memberikan dosis obat sebesar 500 mg, perlu diambil 5 mL cairan obat yang mengandung konsentrasi 100 mg/mL.

Langkah 3: Menghitung Volume Obat

Setelah mengetahui dosis obat dan konsentrasi obat, selanjutnya adalah menghitung volume obat yang harus diberikan kepada pasien. Hal ini penting untuk dilakukan agar pasien dapat menerima dosis obat yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Contohnya, jika konsentrasi obat adalah 100 mg/mL dan dosis obat yang dibutuhkan adalah 500 mg, maka volume obat yang harus diambil adalah 5 mL. Namun, jika dosis obat yang dibutuhkan adalah 50 mg, maka volume obat yang harus diambil adalah:

50 mg / 100 mg/mL = 0,5 mL

Artinya, untuk memberikan dosis obat sebesar 50 mg, perlu diambil 0,5 mL cairan obat yang mengandung konsentrasi 100 mg/mL.

Langkah 4: Memeriksa Ultrasound

Sebelum memberikan injeksi, perlu dilakukan pemeriksaan ultrasound pada area yang akan diinjeksi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa jarum dan obat yang akan disuntikkan masuk ke dalam otot atau jaringan yang tepat. Jangan sampai obat yang disuntikkan masuk ke dalam pembuluh darah atau jaringan lain yang tidak tepat karena dapat berakibat buruk bagi pasien.

Langkah 5: Memberikan Injeksi

Setelah semua langkah di atas telah dilakukan, langkah terakhir adalah memberikan injeksi secara tepat dan benar. Pastikan jarum yang digunakan steril dan ukurannya sesuai dengan ukuran pasien agar proses injeksi berjalan lancar dan tidak menimbulkan rasa sakit yang berlebihan pada pasien.

Kesimpulan

Pemberian obat melalui injeksi merupakan salah satu cara yang umum dilakukan dalam penanganan suatu penyakit. Namun, perlu diketahui bahwa pemberian obat melalui injeksi harus dilakukan dengan benar dan tepat jumlahnya. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghitung pemberian obat injeksi adalah menentukan dosis obat, mengetahui konsentrasi obat, menghitung volume obat, memeriksa ultrasound, dan memberikan injeksi secara tepat dan benar. Dengan melakukan proses tersebut, diharapkan pasien dapat menerima dosis obat yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tidak menimbulkan efek samping yang buruk.

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Pemberian Obat Injeksi ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.