Cara Menghitung Orde Reaksi Total

Cara Menghitung Orde Reaksi Total

Orde reaksi total adalah pengukuran yang menunjukkan bagaimana konsentrasi reagen mempengaruhi laju reaksi. Orde reaksi dapat digunakan untuk memprediksi hasil reaksi dan memahami bagaimana reaksi akan berjalan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung orde reaksi total dengan lengkap.

Langkah-langkah untuk Menghitung Orde Reaksi Total

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung orde reaksi total:

Tentukan fungsi laju reaksi dari eksperimen: Fungsi laju reaksi adalah ekspresi aljabarik yang menghubungkan laju reaksi dengan konsentrasi reagen. Seperti contoh berikut:

Dimana, v adalah laju reaksi, k adalah konstanta laju reaksi, [A] adalah konsentrasi A, dan [B] adalah konsentrasi B.

Tentukan orde reaksi untuk setiap reagen: Orde reaksi adalah bilangan bulat yang menunjukkan bagaimana konsentrasi reagen mempengaruhi laju reaksi. Misalnya, jika konsentrasi reagen A berubah dari 1 menjadi 2 dan laju reaksi berubah dari 100 menjadi 400, maka orde reaksi untuk reagen A adalah 2.

Orde reaksi dapat ditentukan dengan mengamati bagaimana perubahan konsentrasi reagen mempengaruhi laju reaksi. Ada tiga jenis orde reaksi:

Orde reaksi nol: Jika laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi reagen, maka orde reaksi untuk reagen tersebut adalah nol.
Orde reaksi satu: Jika laju reaksi berubah sebanding dengan konsentrasi reagen, maka orde reaksi untuk reagen tersebut adalah satu.
Orde reaksi dua: Jika laju reaksi berubah sebanding dengan kuadrat konsentrasi reagen, maka orde reaksi untuk reagen tersebut adalah dua.

TRENDING:  Cara Menghitung Orde Reaksi Total Dalam Tabel

Tentukan orde reaksi total: Orde reaksi total adalah jumlah orde reaksi untuk setiap reagen. Misalnya, jika orde reaksi untuk reagen A adalah 1 dan orde reaksi untuk reagen B adalah 2, maka orde reaksi total adalah 3.

Dalam beberapa kasus, orde reaksi total tidak sama dengan jumlah orde reaksi untuk setiap reagen. Ini terjadi ketika reagen saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya, jika orde reaksi untuk reagen A adalah 1 dan orde reaksi untuk reagen B adalah 1, tetapi dalam reaksi keduanya saling mempengaruhi sehingga orde reaksi total adalah 2.

Contoh Menghitung Orde Reaksi Total

Untuk memahami lebih jelas bagaimana menghitung orde reaksi total, mari kita lihat contoh berikut:

Dalam eksperimen ini, kita memiliki dua reagen: A dan B. Kita perlu menentukan orde reaksi untuk setiap reagen dan orde reaksi total.

Pertama-tama, mari kita tentukan fungsi laju reaksi dari eksperimen:

Selanjutnya, mari kita tentukan orde reaksi untuk setiap reagen:

Orde reaksi untuk A: ketika [A] berubah dari 0,1 menjadi 0,2, dan [B] tetap konstan pada 0,1, laju reaksi berubah dari 0,1 menjadi 0,4. Oleh karena itu, orde reaksi untuk A adalah 1.
Orde reaksi untuk B: ketika [B] berubah dari 0,1 menjadi 0,2, dan [A] tetap konstan pada 0,1, laju reaksi berubah dari 0,1 menjadi 0,2. Oleh karena itu, orde reaksi untuk B adalah 0.

Karena orde reaksi untuk B adalah nol, maka reagen B tidak mempengaruhi laju reaksi. Oleh karena itu, orde reaksi total untuk eksperimen ini adalah 1.

Kesimpulan

Orde reaksi total adalah pengukuran yang menunjukkan bagaimana konsentrasi reagen mempengaruhi laju reaksi. Orde reaksi dapat digunakan untuk memprediksi hasil reaksi dan memahami bagaimana reaksi akan berjalan. Untuk menghitung orde reaksi total, kita perlu menentukan fungsi laju reaksi dari eksperimen, orde reaksi untuk setiap reagen, dan orde reaksi total.

TRENDING:  Cara Menghitung Orde Reaksi Total Dalam Tabel

Dalam beberapa kasus, orde reaksi total tidak sama dengan jumlah orde reaksi untuk setiap reagen karena reagen saling mempengaruhi satu sama lain. Namun, dengan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan di atas, kita dapat dengan mudah menghitung orde reaksi total dari setiap eksperimen.

Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.