Cara Menghitung Masa Subur Setelah Melahirkan

Cara Menghitung Masa Subur Setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, banyak ibu yang ingin segera memiliki anak lagi. Namun, untuk dapat hamil, seorang wanita harus berada dalam masa subur. Masa subur adalah waktu ketika telur yang dilepaskan dari ovarium dapat dibuahi oleh sperma.

Masa subur setelah melahirkan dapat berbeda-beda untuk setiap wanita. Namun, secara umum, masa subur setelah melahirkan dapat dihitung dengan menggunakan dua metode, yaitu metode kalender dan metode suhu tubuh basal.

Metode Kalender

Metode kalender dilakukan dengan menghitung siklus haid secara rata-rata. Siklus haid adalah periode waktu antara hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Pada umumnya, siklus haid bertahan selama 28-35 hari. Namun, pada beberapa wanita, siklus haid dapat berubah-ubah atau tidak teratur.

Langkah-langkah untuk menghitung masa subur setelah melahirkan menggunakan metode kalender adalah sebagai berikut:

Hitung hari pertama menstruasi terakhir sejak setelah melahirkan. Misalnya, hari pertama menstruasi terakhir adalah pada tanggal 1 Januari.
Hitung jumlah hari di antara siklus haid. Misalnya, siklus haid adalah 28 hari.
Tambahkan jumlah hari siklus haid dengan tanggal hari pertama menstruasi terakhir. Misalnya, 28 + 1 = 29.
Kurangi 14 dari jumlah hari tersebut. Misalnya, 29 – 14 = 15.
Tanggal 15 Januari menjadi tanggal perkiraan ovulasi atau masa subur.

Dalam contoh di atas, tanggal 15 Januari adalah perkiraan ovulasi atau masa subur. Namun, perlu diingat bahwa metode kalender tidak selalu akurat, terutama jika siklus haid tidak teratur. Selain itu, metode kalender tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi masa subur, seperti kualitas sel telur, jumlah sperma, dan faktor lingkungan.

TRENDING:  Cara Menghitung Masa Subur Setelah Nifas

Metode Suhu Tubuh Basal

Metode suhu tubuh basal dilakukan dengan mengukur suhu tubuh pada pagi hari sebelum melakukan aktivitas apa pun. Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh saat istirahat atau tidur yang terjadi setelah ovulasi.

Langkah-langkah untuk menghitung masa subur setelah melahirkan menggunakan metode suhu tubuh basal adalah sebagai berikut:

Siapkan termometer digital yang dapat mengukur suhu tubuh basal.
Ukur suhu tubuh basal setiap pagi pada saat bangun tidur sebelum melakukan aktivitas apa pun, termasuk berbicara atau bergerak.
Catat suhu tubuh basal pada sebuah grafik selama beberapa siklus haid.
Tentukan titik tertinggi pada grafik suhu tubuh basal. Titik tertinggi ini menunjukkan bahwa ovulasi telah terjadi.
Tanggal ovulasi dapat dihitung dari hari ketika suhu tubuh basal meningkat tajam dan tetap tinggi selama 3 hari berturut-turut.
Tanggal ovulasi dikurangi 14 hari untuk mendapatkan tanggal perkiraan masa subur.

Dalam contoh di atas, tanggal ovulasi adalah 15 Januari dan perkiraan masa subur adalah tanggal 1 Februari. Metode suhu tubuh basal dapat memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan metode kalender karena mengukur suhu tubuh basal yang dipengaruhi oleh hormon yang mempengaruhi ovulasi.

Kesimpulan

Masa subur setelah melahirkan dapat dihitung dengan menggunakan metode kalender atau metode suhu tubuh basal. Metode kalender dilakukan dengan menghitung siklus haid secara rata-rata, sementara metode suhu tubuh basal dilakukan dengan mengukur suhu tubuh pada pagi hari sebelum melakukan aktivitas apa pun. Meskipun keduanya dapat memberikan perkiraan masa subur, namun perlu diingat bahwa setiap wanita dapat memiliki siklus haid yang berbeda-beda dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi masa subur. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk memastikan masa subur yang tepat untuk setiap individu.

TRENDING:  Cara Menghitung Masa Subur Setelah Nifas

Terima kasih telah membaca artikel Cara Menghitung Masa Subur Setelah Melahirkan ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik BicaraFakta.com lainnya.