Cara Trading Menggunakan Pivot Point

Cara Trading Menggunakan Pivot Point

Pengenalan

Pivot point adalah salah satu alat analisis teknis yang populer di kalangan trader. Alat ini digunakan untuk menentukan level support dan resistance pada suatu instrumen keuangan. Meskipun pivot point bukanlah satu-satunya faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil keputusan trading, namun sangat membantu dalam menentukan level entry dan exit yang tepat. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas cara trading menggunakan pivot point dengan lebih mendalam.

Langkah-langkah Menggunakan Pivot Point

Langkah pertama dalam menggunakan pivot point adalah menghitung level pivot point. Ada beberapa cara untuk menghitung level pivot point, namun yang paling umum adalah menghitungnya berdasarkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan pada periode sebelumnya. Berikut adalah rumus untuk menghitung level pivot point:

Pivot Point (PP) = (High + Low + Close) / 3

Selanjutnya, kita dapat menghitung level support dan resistance berdasarkan level pivot point tersebut. Ada beberapa level support dan resistance yang dapat dihitung, namun yang paling umum adalah level S1, S2, R1, dan R2. Berikut adalah rumus untuk menghitung level support dan resistance:

S1 = (2 x PP) – High
S2 = PP – (High – Low)
R1 = (2 x PP) – Low
R2 = PP + (High – Low)

Setelah kita menghitung level pivot point, support, dan resistance, kita dapat menggunakannya sebagai acuan dalam trading. Ada beberapa cara untuk menggunakan pivot point dalam trading, namun yang paling umum adalah sebagai berikut:

1. Trading Breakout

Salah satu cara yang paling umum dalam menggunakan pivot point adalah dengan trading breakout. Breakout terjadi ketika harga berhasil menembus level support atau resistance dengan volume yang cukup besar. Pada saat breakout terjadi, kita dapat membuka posisi buy atau sell dengan asumsi bahwa tren akan berlanjut ke arah yang sama dengan breakout tersebut.

Sebagai contoh, jika harga berhasil menembus level resistance R1 dengan volume yang cukup besar, kita dapat membuka posisi buy dengan target profit pada level resistance R2. Sebaliknya, jika harga berhasil menembus level support S1 dengan volume yang cukup besar, kita dapat membuka posisi sell dengan target profit pada level support S2.

2. Trading Reversal

Selain sebagai acuan untuk trading breakout, pivot point juga dapat digunakan sebagai acuan untuk trading reversal. Reversal terjadi ketika harga berbalik arah setelah mencapai level support atau resistance. Pada saat reversal terjadi, kita dapat membuka posisi buy atau sell dengan asumsi bahwa tren akan berbalik arah.

Sebagai contoh, jika harga berhasil mencapai level support S1 dan terlihat akan berbalik arah, kita dapat membuka posisi buy dengan target profit pada level pivot point PP atau level resistance R1. Sebaliknya, jika harga berhasil mencapai level resistance R1 dan terlihat akan berbalik arah, kita dapat membuka posisi sell dengan target profit pada level pivot point PP atau level support S1.

Kesimpulan

Pivot point adalah salah satu alat analisis teknis yang populer di kalangan trader. Alat ini digunakan untuk menentukan level support dan resistance pada suatu instrumen keuangan. Dalam menggunakan pivot point, kita dapat menghitung level pivot point, support, dan resistance berdasarkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan pada periode sebelumnya. Selanjutnya, kita dapat menggunakannya sebagai acuan dalam trading breakout atau trading reversal.

Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada pembaca mengenai cara trading menggunakan pivot point. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.